Senin, 30 Agustus 2010

Satu Kesatuan yang Saling Berhubungan

    Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit  yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anororganisme Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosper dan bumisangat terkendali dan sangat berbeda dengan planetlain dalam tata surya

Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologidan memanipulasi

Minggu, 29 Agustus 2010

Kemerdekaan

       Upacara Bendera 17 Agustus, berkumandangnya lagu Indonesia Raya, detik-detik Proklamasi, gelora salam Merdeka, derap langkah nasionalisme, renungan jasa para pahlawan, tabur bunga di makam pahlawan, berkobarnya semangat persatuan, panjat pinang, lomba makan kerupuk, dangdutan, perlombaan olah raga, serta berbagai kegiatan mengisi hari kemerdekaan, Seharian saya berkeliling Ibukota Jakarta memperhatikan perilaku berbagai kalangan masyarakat dalam memperingati hari kemerdekaan RI ke 62 ini. Semangat itu masih terasa, gelora untuk memajukan Indonesia Raya masih ada, kepedihan menahan beban ekonomi sedikit dilupakan untuk meramaikan Pesta Kemerdekaan Indonesia dalam kesederhanaan. Rasa malu sebagai akibat dari arah Indonesia yang tidak jelas sedikit terlupakan manakala menyanyikan lagu Indonesia Raya. Teringat perasaan senasib ketika bangsa Indonesia berjuang mencapai kemerdekaannya.
Teringat persahabatan sejati kebangsaan Indonesia mengusir penjajah yang telah merampok kekayaan Indonesia.
Teringat luka...kematian...tangisan...teriakan...tatapan harapan. Semua dilalui dengan keberanian dan mimpi untuk membangun bangsa Indonesia yang bersatu dalam payung NKRI yang bersama-sama memakmurkan rakyat.
Mengapa sekarang kita menjadi penakut, menjadi pengecut, menjadi ragu-ragu, menjadi saling mencurangi, menjadi saling mencakar, menjadi saling curigaMengapa kekuasaan menjadi rebutan, sementara tanggung jawab mengemban amanat penderitaan rakyat cenderung diabaikan. Kesombongan intelektual liberalisme menguasai sistem ekonomi yang kita pilih sekarang, akibatnya ekonomi liberal yang liar mencabik-cabik kekayaan bangsa yang terbagi-bagi hanya di kalangan elit. Pemerintah hanya menjadi penagih pajak yang tunduk pada kekuasaan yang telah dikuasai elit politik dan penguasaha. Korupsi belum juga menunjukkan penurunan yang berarti, ketidakseimbangan dimana-mana, semangat separatisme masih bergelaora seiring dengan antisipasi otonomi daerah yang miskin persiapan Apa sesungguhnya yang terjadi dengan negeri Indonesia yang semakin sering dilanda bencana, baik bencana alamiah maupun yang dirancang oleh tangan-tangan jahat penghianat bangsa Tidak seluruh kengerian dan mimpi buruk yang Blog I-I sampaikan merupakan akibat dari kepemimpinan nasional, tetapi juga menjadi nyata karena kita semakin egois, saling mendendam, masa bodoh, dan yang paling parah adalah pengecut, lebih parah lagi pengecut karena takut jatuh martabat, takut jatuh miskin, takut jatuh dari kekuasaan Akibatnya sebuah dosa besar bernama korupsi  menjadi budaya, sementara sinergi kekuasaan dengan swasta kembali melahirkan jaring kolusi yang sangat erat. Meskipun rakyat mati terbenam lumpur, tidak akan lahir kepedulian sejati dalam ketulusan menolong sesama manusia Indonesia. Apa yang terjadi adalah...ini perusahaanku, hartaku...ini negaraku, akulah pemimpin yang berpengaruh, mulai dari tingkatan manapun, bila ego kejahatan akunya itu tetap besar, kita akan terus menyaksikan kerusakan demi kerusakan.Makna kemerdekaan tidaklah hanya bersifat individual tetapi merupakan cerminan kondisi bangsa yang terdiri dari berbagai komponen. Bila kita hanya memikirkan diri sendiri, niscaya bagi mereka yang mapan dan memiliki kekuasaan dan akses yang luas...sungguh hidupnya sangat amat merdeka. Tetapi bagi mereka yang nasibnya tergantung pada orang lain, perasaan terjajah itu justru semakin dalam apabila orang-orang yang memiliki pengaruh dalam hajat hidup orang banyak tidak mampu, pengecut, atau bahkan tidak paham bagaimana mengelola sumber-sumber kehidupan orang banyak secara adil..
.
.
.

Peran dan Tugas Siswa

Peran atau role adalah pola tindakan atau perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status tertentu.peran seorang anak berbeda dengan peran seorang ayah,dan berbeda pula peran seorang ibu.disekolah beda peran siswa dengan peran guru .peran menunjuk suatu bentuk pembagian tugas dan kewenangan tertentu dikaitkan dengan status atau kedudukan seseorang dalam kelompok dalam lingkungan nya.seorang ayh di dalam keluarga berperan sebagai kepala keluarga yang memiliki tugas dan tanggung jawab menghidupi dan mensejahterakan anggota keluarganya.akan tetapi jika seorang ayah tersebut dalam lingkungan pekerjaan hanya sebagai kariawan biasa,maka tugas dan tanggungjawabnya hanya sebatas pada penyelesaian pekerjaannya saja.sedangkan yang bertanggung jawab mengupayakan peningkatan kesejateraan ditempat pekerjaan adalah pimpinan atau kepala lingkungan pekerja tersebut.
        Adakal seseorang mengalami pertentangan batin berkaitan dengan perannya.misalnya seorang ayah yang sekaligus menjadi guru disekolah yang sama dengan anaknya.jika anak nya disekolah melakukan pelanggaran tata tertib,ia dihadapkan pada pilihan yang sulit.disatu pihak peran sebagai seorang ayah wajib melindungi anaknya,akan tetapi disuatu sisi perannya sebagai guru harus menegakkan kedisiplinan tanpa pandang bulu dalam kondisi demikian inilah menjadi pertentangan batin akibat kepala dilingkungan pekerjaan tersebut                 Seseorang dalam kehidupan masyarakat kadangkala memiliki banyak peran.bahkan seorang siswa pun disekolah kemungkinan memiliki peran lain disamping sebagai siswa.mungkin ia juga sebagai ketua karang taruna didesanya,atau mungkin menjadi ketua OSIS disekolahnya atau menjadi anggota klub sepak bola dan  sebagainyaagar dapat menjalankan perannya sesuai dengan posisinya,orang harus benar memahami situasi manakala ia sedang berada                                                                                                                                     Peran siswa sebagai peserta didik memiliki tugas utama belajar,sedangkan guru yang berperan sebagai pendidik mempunyai tugas utama mendidik,mengajar dan melatih.perbedaan status guru dan siswa membawa konsekuensiterhadap perbedaan tugas dan tanggungjawab diantara keduanya.siswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam bentuk kemampuan menghasilkan prestasi yang maksimal,sedangkan guru bertanggung jawab terhadap keberasilan siswa dalam menyerap pengetahuan yang disampaikan                              Didalam kehidupan masyarakat diluar sekolah,siswa berperan sebagai lingkungan keluarga sekaligus masyarakat ditempat tinggalnya.hak dan kewajiban siswa sebagai anggota masyarakat berbeda dengan hakdan kewajiban siswa disekolah